Selamat datang di Blog Resmi PW IRM Jawa Timur...
NAVIGASI:

BERANDA = IRM JAMUR = IRM JAMUR =IRM JAMUR = IRM JAMUR
@dmin Blog PW IRM Jamur
i2 Ang YM ko CLick mo Kung Gus2 mo Ko ka CHat ^_^Tinggal Klik Aja ya...^_^
WEBSITE ORMAS
Link Penting
Maintenance
MAINTENANCE
MAINTENANCE
Tinggalkan Pesan yachhh

Ikutan Gabung Yah...
Link Religi
  • Al Irsyad
  • Bicara Muslim
  • Cyber MQ
  • Islam Muda
  • Islam Online
  • Jilbab
  • Media Muslim
  • Muslim Friendship
  • Myquran
  • Percikan Iman
  • Perpustakaan Islam
  • Swara Muslim
  • Syariah Online
  • Ukhuwah
  • Ummi
  • Waktu Kamu
    Kekerasan Atas Nama Agama
    Selasa, 29 April 2008
    Oleh : Ahmad Syafii Maarif
    Tindakan kekerasan, brutalitas, bahkan peperangan atas nama agama bukan barang baru dalam sejarah peradaban (kebiadaban) manusia. Pelaku tindakan ini merasa paling beriman di muka bumi. Karena menganggap diri sebagai makhluk agung di antara manusia, mereka mengangkat dirinya sebagai orang yang paling dekat dengan Tuhan. Karena itu, mereka berhak memonopoli kebenaran. Seakan-akan mereka telah menjadi wakil Tuhan yang sah untuk mengatur dunia ini berdasarkan tafsiran monolitik mereka terhadap teks suci. Perkara pihak lain akan mati, terancam, binasa, dan babak belur akibat perbuatan anarkis mereka, sama sekali tidak menjadi pertimbangan. Inilah jenis manusia yang punya hobi "membuat kebinasaan di muka bumi", tetapi merasa telah berbuat baik.
    Seorang Presiden, George W. Bush, penganut Kristen puritan fundamentalis telah memakai agama untuk menghancurkan bangsa lain yang tak berdaya dengan seribu dalih. Perkembangan terakhir menunjukkan semakin banyak tentara Amerika yang bunuh diri karena diimpit suasana putus asa: perang di Afghanistan dan Irak tidak kunjung usai. Mereka memilih mati berkalang tanah daripada hidup becermin mayat. Itu belum lagi yang menjadi gila, rusak ingatan akibat perang yang dipaksakan. Bush dan para pendukungnya yang haus darah tidak hirau dengan semuanya ini. Sementara itu, di kalangan segelintir Muslim, termasuk di Indonesia yang berkoar anti-Barat, atas nama agama telah membencanai tempat-tempat ibadah, perkantoran, bahkan rumah-rumah mereka yang berbeda agama atau mereka yang dianggap sesat dengan menggunakan fatwa MUI. Para pengrusak ini dari sudut pandang sistem nilai tidak banyak berbeda dengan Bush yang secara lahiriah ditentang oleh mereka. Di sinilah ironi itu berlaku. Dalam retorika politik, mereka seperti bermusuhan. Tetapi, dalam kelakuan, mereka bersahabat. Bedanya, Bush merusak dalam skala besar dengan persenjataan modern, sedangkan mereka dalam skala kecil, seperti dengan memakai pentungan, golok, linggis, dan lain-lain. Sementara itu, aparat seperti tidak mampu menghalangi mereka. Dengan mengatakan demikian, anda jangan salah paham bila dikaitkan dengan paham Ahmadiyah yang jadi berita besar sekarang ini. Secara teologis, saya menolak 200 persen pendapat yang mengatakan bahwa ada nabi pasca-Muhammad, sekalipun katanya tidak membawa syariat. Jika memang begitu, mengapa harus dihadirkan nabi baru? Di sinilah saya gagal memahami kehadiran aliran Ahmadiyah. Mengapa tidak kembali saja kepada ajaran Islam semula. Adapun jika Ghulam Ahmad dipercayai sebagai pembaru, mungkin masalahnya tidak menjadi ruwet, sekalipun sebagian besar umat Islam tidak mengakuinya. Sepanjang sejarah Islam selama sekian abad, umat yang percaya kepada kemunculan pembaru bukan barang baru, tetapi hanya sebagian tokoh yang memercayainya. Dengan pernyataan ini, posisi saya tentang Ahmadiyah sudah sangat gamblang. Memang dalam beberapa hadis dikatakan tentang akan turunnya nabi Isa sebelum kiamat. Dan katanya, Ghulam Ahmadlah orangnya. Saya sungguh berharap agar hadis-hadis serupa ini diteliti kembali, sebab implikasinya sangat dahsyat. Maksud saya, jika Isa masih harus turun kembali, berarti misi Muhammad gagal. Saya tidak percaya bahwa nabi Isa masih hidup, karena dia adalah manusia biasa yang atas dirinya berlaku sepenuhnya hukum alam: lahir, dewasa, tua, dan mati. Tetapi, Alquran membantah bahwa kematian nabi Isa karena disalib. Masalah ini biarlah tidak diperdebatkan panjang-panjang, sebab saudara-saudara Kristen kita memercayai bahwa Isa mati di kayu salib. Kita tidak perlu memasuki teologi mereka. Kembali kepada masalah kekerasan atas nama agama. Saya akan membela sepenuhnya posisi Ahmadiyah jika mereka dizalimi, hak milik mereka dirampok, dan keluarga mereka diusir. Ini perbuatan biadab karena pengikut Ahmadiyah itu punya hak yang sama dengan warga negara Indonesia yang lain menurut konstitusi Indonesia. Jika mereka dizalimi, aparat dan kita semua wajib melindungi mereka. Bahkan, seorang warga negara Indonesia penganut ateisme, tetapi patuh kepada UUD, tidak ada hak kita untuk membinasakan mereka. Kita bisa bergaul dengan mereka dalam masalah-masalah keduniaan. Mereka juga punya hak hidup dengan ateismenya. Di sinilah pentingnya kita memahami secara jujur diktum Alquran dalam Albaqarah ayat 256, "Tidak ada paksaan dalam agama." Jika Tuhan tidak mau memaksa hambanya untuk memeluk atau tidak memeluk agama, mengapa kita manusia mau main paksa atas nama Tuhan? Sikap semacam inilah yang bikin kacau masyarakat. Oleh karena itu, Alquran jangan dibawa-bawa untuk menindas orang lain. Kekerasan atas nama agama adalah pengkhianatan yang nyata terhadap hakikat agama itu sendiri.

    Label:

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 21.20   1 comments
    IRM : Sambut Era Citizen Jurnalistik dengan TOT
    Dunia jurnalistik telah berkembang secara pesat. Jika dahulu jurnalistik dianggap sebagai sebuah dunia yang layak diisi oleh kaum jurnalis dan sangat eksklusf, maka pada era Citizen Jurnalistik (Jurnalis Orang Biasa) stigma dan batasan tersebut dengan sendirinya telah gugur. Saat ini, siapapun dapat memasuki dunia jurnalistik tanpa harus terikat oleh aturan baku jurnalistik dalam berbagai pemberitaan.
    " IRM sebagai Organisasi kepemudaan menyikapi era Citizen Jurnalistik dengan menyelenggarakan kegiatan Training Of Trainer ( TOT) Pendamping Pers Sekolah Nasional. Kegiatan yang berlangsung di Pusbang Muhammadiyah-kaliurang, Yogyakarta (24-27/4/08) ini merupakan bentuk dari kepedulian IRM dalam mengawal budaya baca dan upaya produksi media yang konstruktif untuk masa depan Indonesia", ungkap ketua panitia, Irmawan David Efendi. TOT yang merupakan hasil kerjasama antara PP IRM, PW IRM Jatim, PW IRM DIY, PW IRM Jateng ini sedianya telah menghadirkan Mas Hernowo dan fatan Fantastic yang disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. “ Diharapkan paska pelatihan ini kita ( IRM,red ) menghasilkan para trainer yang dapat berjuang untuk memproduksi media sekolah maupun media komunitas secara masal dengan kualitas yang tinggi, serta melakukan pendampingan pada proses penggagasan hingga launching media tersebut”, Ujar Irmawan rokib selaku ketua PIP PW IRM Jawa Timur. Seiring dengan zaman memang ke depan penguasaan terhadap media adalah hal yang harus dicapai. Kegiatan jurnalistik mutlak harus menginternal ke dalam karakter pelajar Muhammadiyah. Gerakan Iqro harus mempu melawan kebodohan, gerakan Iqro harus mampu melawan kapitalisme global.Akhirnya Selamat Berjuang dan berkreasi dalam Era Citizen Jurnalistik.Demikian point-point penting yang diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhamamdiyah,Irmawan Moh. Mudzakkir.(Admin)

    Label:

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 10.38   1 comments
    Islam Bukan agama bebas Nilai
    Kamis, 24 April 2008

    Oleh : Ivan Istyawan*

    Sekretaris Bid. Studi da'wah Islam PW IRM Jawa Timur

    Semoga sedikit Coretan ini mampu mengobati kekhawatiranku pada masa depan Islam. Sebab Islam sebagai agama akhir Zaman idealnya mampu menjawab permasalahan Ummatnya dalam konteks Sosial apapun dan dalam konteks ruang dan waktu model bagaimanapun

    -------------------------------------------

    Banyak cara yang ditempuh manusia dalam rangka mencari uang. Dalam beberapa kelompok manusia, ada yang menempuh jalan pintas dalam mencari harta semisal Korupsi, mencuri, menipu dan bebagai kegiatan kotor lainnya. Sebagian yang lain melakukan pekerjaan yang bersih walaupun sebenarnya kejujuran hampir pasti menjadi penyebab kematian secara bertahap pada penduduk Indonesia. Realitas hari ini membuktikan bahwa kaum Proletar masih tidak mendapatkan akses - ekonomi, pendidikan dll - yang sebanding dengan kaum borjuis. Fenomena ini jelas menimbulkan kesenjangan sosial yang luar "binasa" dan menimbulkan bencana kemanusiaan

    Suatu ketika saya berada di Stasiun Kereta Api Kanjuruhan - Malang. tempat yang menawarkan beragam fenomena sosial itu cukup menarik untuk diamati. jatuhlah pilihan tuk bercakap dengan seorang penjual Mie Ayam. Miris sebenarnya makan Mie ayam Bapak Juki, sebab dibalik kelezatan - Mie - nya, Bapak Juki harus mendorong rombongnya dari rumah menuju stasiun Kreta Api sejauh 2 Kilometer dengan waktu perjalanan 1 jam.

    Secara tidak sengaja terluncur pertanyaan yang bersumber dari dalam hati "maaf pak, mau tanya - memang berapa penghasilan bapak setiap hari?"Ups sepertinya saya salah ambil daftar pertanyaan ucapku dalam hati. " Ya ga pasti dek, paling banter (maksimal) 35 ribu rupiah " jawabnya dengan menerawang. Lanjut bapak berumur sekitar 55 ini bahwa sebenarnya itupun tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan belum lagi harus mengirim uangnya kekampung halaman. "sebagai manusia bapak hanya bisa berdo'a bahwa sang kuasa segera memanggil jiwa bapak yang telah gelisah atas perekonomian yang semakin tidak menentu dan berharap bumi merangkul jasad yang rentah ini dengan penuh cinta dan kasih" ucapnya sambil meneteskan air mata, air mata yang menyimbolkan ketidak berdayaannya dalam melawan tindasan kapitalisme.

    Begitu gundah hati bapak ini sebab minyak tanah yang menjadi salah satu unsur pokok usahanya telah langka dan mahal. " terkadang bapak harus berhenti berjualan sebab minyak telah langkah, kalaupun mampu membeli harga sudah mahal dan dibatasi pembeliannya. Kadang bapak berjualan kadang bapak tidak jualan. Ya, itulah hidup begitu keras pada mereka yang lemah, sebab bukan lagi rahasia bahwa minyak habis bukan dikonsumsi rakyat kecil melainkan gdiminumh oleh para pengusaha yang berkuasa.

    Pertanyaannya kemudian apakah Allah menciptakan rizki itu hanya tuk sebagain kaum saja? Dalam banyak keterangan Allah menyatakan bahwa semua mahluknya mulai dari yang melata, bersayap, dsb akan dicukupi kebutuhannya. Akan tetapi realitas sosial kita berkata lain, hanya yang kuat saja yang akan bertahan hidup.

    apakah ini yang disebut kebenaran teori Darwin tentang seleksi alam, bahwa yang kuat akan menyingkirkan yang lemah. Secara langsung maupun secara tidak langsung yang kuat akan berevolusi menuju status dan strata sosial yang lebuh tingi. Sehingga pada titik yang paling Ekstrim hidup ini hanya akan dinikmati oleh kaum borjuis dan para penguasa yang saling tukar kepentingan.Oleh karena itu menurutnya "Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi".

    Read More

    Label:

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 00.03   0 comments
    PW IRM Jatim, Progresifkan Ikatan Melalui TM 3
    Selasa, 22 April 2008

    Muhammadiyah merupakan Ormas Islam terbesar kedua setelah Nahdhatul Ulama (N U). Dari segi massa bisa dibilang Muhammadiyah mempunyai massa yang banyak. Pun juga dengan umur yang tidak muda lagi, hampir satu abad atau seratus tahun. Tentu merupakan umur yang harus mampu menunjukkan kematangannya, karena telah lama makan asam garam kehidupan. Namun bukan sebuah kematangan dalam mengelola para kader-kadernya tetapi disibukkan dengan hal-hal internal, sehingga merasa waktu yang ada masih kurang dengan dalih eksternal belum tersentuh.

    Ikatan remaja muhammadiyah (IRM), salah satu Ortom Muhammadiyah seharusnya mampu membackup perkaderan di Muhammadiyah sehingga Muhammadiyah tidak kekurangan generasi penerusnya. Spirit perjuangan IRM yang bersumber pada Al Qur'an dan As Sunnah kemudian termanifestasikan dalam Gerakan Kritis Transformatif ( GKT ) menghendaki sebuah perubahan tatanan kehidupan Umat Islam yang signifikan. Dalam konteks ini IRM sebagai ortom Muhammadiayah – dikenal sebagai gerakan Islam modernis yang berwatak Tajdid - memiliki sebuah tugas mulia untuk mewujudkan sebuah tatanan Normatis - Praksis atas Islam yang Insklusif dan Egaliter dalam rangka mewujudkan Masyarakat dan Remaja Islam yang sebenar-benarnya.

    Berdasarkan hal inilah, keberadaan Kader sebagai penggerak dalam sebuah Ikatan, memiliki sebuah posisi dan fungsi yang vital. Keberadaan Kader yang memiliki Ghiroh perjuangan dan menginternalisasikan dalam gerak langkahnya adalah mutlak menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam Ikatan Remaja Muhammadiyah.

    Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan Cita-cita mulia tersebut, Islam yang idealnya menjadi spirit dasar perjuangan tidak akan mampu menghadirkan dirinya sebagai sumber inspirasi apabila tidak disertai oleh sebuah Sistem Perkaderan yang Komprehensif.

    Dalam rangaka menjawab hal tersebut timbullah sebuah keinginan dari PW IRM jatim untuk menyelenggarakan Pelatihan Kader Pelopor Taruna Melati III (PKP-TM III).

    PKP-TM III yang akan diselenggarakan pada :

    Hari : Rabu-Rabu

    Tanggal : 02-09 Juli 2008

    Tempat : Kantor PDM Ponorogo

    Jl. Jawa 38 Ponorogo

    diharapan menjadi sebuah pelatihan di IRM yang progresif serta didesain khusus untuk menjawab problematika Umat dewasa ini. Pelatihan ini diharapkan mampu menjadi sebuah ajang dalam menghasilkan kader-kader yang militan dan mampu menginternalisasikan GKT dalam setiap gerak perjuangannya. Sehingga pada proses demi proses yang dilalui ini, kader persyarikatan (baca Kader IRM) mampu menjadikan Muhammadiyah sebagai State of Mind. Pada poin yang lebih krusial lagi, diharapkan PKP-TM III mampu mewujudkan Islam yang Insklusif dan Egaliter untuk perubahan dan pencerahan peradaban yang termanifestasikan dalam wujud masyarakat dan remaja yang sebenar-benarnya yang diridhoi Allah SWT.

    Label:

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 07.50   0 comments
    Menulis, Salah Satu Sarana Eksternalisi Gagasan
    Senin, 21 April 2008
    Bumi sebagai tempat tinggal dan bercokol peradaban manusia telah mengalami perkembangan yang pesat. Jika dahulu manusia baik dalam kapasitas personal maupun komunal mengkomunikasikan gagasannya dalam bahasa Isyarat lantas berkembang menjdi bahasa lisan. Dewasa ini komunikasi dalam bahas lisan mulai ditinggalkan dan merambah pada bahasa tulis sebagai alternatif media komunikasi yang dianggap paling efektif.

    Dalam konteks perkembangan jurnalistik, Era Citizen Jurnalistik telah banyak memberi stimulus agar seluruh orang meramaikan jagat tulis-menulis dalam rangka membumikan gagasan yang dimilikinya. Pada sisi yang lain perkembangan dunia maya pun telah memungkinkan setipan entitas yang berakal budi untuk menulis melalui media Blog. Komunitas blogger yang semakin semarak inilah kemudian diharapkan mampu memberi warna pada alam maya yang streotype dengan industri esek-esek.

    Ikatan Remaja Muhammadiyah yang mentasbihkan dirinya sebagai gerekan Kritis Transformatif dinilai perlu untuk mengambil peran dan ikut mewarnai dunia maya dan memberikan torehan nuansa Keislaman yang konstruktif. Terkait dengan Islam Konstruktif tersebut dengan landasan Gerak Islam Kritis Transformatif sudah seharusnya IRM mampu mengkomunikaskan Ide-ide pembaharuan melalui media Blog.

    Blog dinilai cukup membumi dan paling effektif untuk mengkampanyakan berbagai ide, oleh sebab itu dengan mengucap Basmallah PW IRM Jawa Timur melakukan Tajdid gerakan melalui http://irm-jawatimur.blogspot.com/. Semoga kedepan Blog ini semakin berkualitas dan membawa perubahan menuju gerakan kam muda yang dinamis dan mencerahkan. Amien

    Admin

    (sambutan dalam Blog IRM Jawa Timur)

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 09.13   0 comments
    ABOUT ME

    Name: PW IRM Jawa Timur
    Home:
    About Me:
    See my complete profile
    PREVIOUS POST
    ARCHIVES
    LINK
    IRMania Blog
    BLOGGER ATM JAMUR
    POWERED BY

    Free Blogger Templates

    BLOGGER

    BLOG PIMPINAN DAERAH
    MAINTENANCE
    © 2008 Pimpinan Wilayah IRM Jawa Timur Sekretariat :: Kertomenanggal VI//2 Surabaya 60234 desigh by admin@sam :)