Oleh : Ivan Istyawan*
Sekretaris Bid. Studi da'wah Islam
PW IRM Jawa Timur Semoga sedikit Coretan ini mampu mengobati kekhawatiranku pada masa depan Islam. Sebab Islam sebagai agama akhir Zaman idealnya mampu menjawab permasalahan Ummatnya dalam konteks Sosial apapun dan dalam konteks ruang dan waktu model bagaimanapun ------------------------------------------- Banyak cara yang ditempuh manusia dalam rangka mencari uang. Dalam beberapa kelompok manusia, ada yang menempuh jalan pintas dalam mencari harta semisal Korupsi, mencuri, menipu dan bebagai kegiatan kotor lainnya. Sebagian yang lain melakukan pekerjaan yang bersih walaupun sebenarnya kejujuran hampir pasti menjadi penyebab kematian secara bertahap pada penduduk Indonesia. Realitas hari ini membuktikan bahwa kaum Proletar masih tidak mendapatkan akses - ekonomi, pendidikan dll - yang sebanding dengan kaum borjuis. Fenomena ini jelas menimbulkan kesenjangan sosial yang luar "binasa" dan menimbulkan bencana kemanusiaan Suatu ketika saya berada di Stasiun Kereta Api Kanjuruhan - Malang. tempat yang menawarkan beragam fenomena sosial itu cukup menarik untuk diamati. jatuhlah pilihan tuk bercakap dengan seorang penjual Mie Ayam. Miris sebenarnya makan Mie ayam Bapak Juki, sebab dibalik kelezatan - Mie - nya, Bapak Juki harus mendorong rombongnya dari rumah menuju stasiun Kreta Api sejauh 2 Kilometer dengan waktu perjalanan 1 jam. Secara tidak sengaja terluncur pertanyaan yang bersumber dari dalam hati "maaf pak, mau tanya - memang berapa penghasilan bapak setiap hari?"Ups sepertinya saya salah ambil daftar pertanyaan ucapku dalam hati. " Ya ga pasti dek, paling banter (maksimal) 35 ribu rupiah " jawabnya dengan menerawang. Lanjut bapak berumur sekitar 55 ini bahwa sebenarnya itupun tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan belum lagi harus mengirim uangnya kekampung halaman. "sebagai manusia bapak hanya bisa berdo'a bahwa sang kuasa segera memanggil jiwa bapak yang telah gelisah atas perekonomian yang semakin tidak menentu dan berharap bumi merangkul jasad yang rentah ini dengan penuh cinta dan kasih" ucapnya sambil meneteskan air mata, air mata yang menyimbolkan ketidak berdayaannya dalam melawan tindasan kapitalisme. Begitu gundah hati bapak ini sebab minyak tanah yang menjadi salah satu unsur pokok usahanya telah langka dan mahal. " terkadang bapak harus berhenti berjualan sebab minyak telah langkah, kalaupun mampu membeli harga sudah mahal dan dibatasi pembeliannya. Kadang bapak berjualan kadang bapak tidak jualan. Ya, itulah hidup begitu keras pada mereka yang lemah, sebab bukan lagi rahasia bahwa minyak habis bukan dikonsumsi rakyat kecil melainkan gdiminumh oleh para pengusaha yang berkuasa. Pertanyaannya kemudian apakah Allah menciptakan rizki itu hanya tuk sebagain kaum saja? Dalam banyak keterangan Allah menyatakan bahwa semua mahluknya mulai dari yang melata, bersayap, dsb akan dicukupi kebutuhannya. Akan tetapi realitas sosial kita berkata lain, hanya yang kuat saja yang akan bertahan hidup. apakah ini yang disebut kebenaran teori Darwin tentang seleksi alam, bahwa yang kuat akan menyingkirkan yang lemah. Secara langsung maupun secara tidak langsung yang kuat akan berevolusi menuju status dan strata sosial yang lebuh tingi. Sehingga pada titik yang paling Ekstrim hidup ini hanya akan dinikmati oleh kaum borjuis dan para penguasa yang saling tukar kepentingan.Oleh karena itu menurutnya "Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi". Read More
Label: SDI |