Oleh : Ivan Istyawan* Kutipan “ Semoga seusai Ramadhan kita menjadi manusia Paripurna yaitu manusia yang Fitri, Terdidik Secara Spiritual, Terlatih Secara Emosional dan yang paling penting tercerahkan secara sosial. Semoga Melaui Rangkaian Perjalanan “Fantasi” Ramadhan kita Menjadi Manusia Paripurna Yang mampu menjadi Secercah Solusi Bagi Ketimpangan Sosial dan penyangga Perdaban Islam Berkemajuan”. ----------------------------
Irmawan/wati sekalian tidak terasa hari demi hari, bulan berganti bulan dan akhirnya kita berjumpa kembali dengan Bulan Suci Ramadhan yang jatuh senin 1 September 2008. Tentunya memasuki bulan suci ini ada sebuah perasaan riang dalam hati, sebab tidak semua insan dapat bersua dengan bulan mulia ini. Sebagian dari kita mungkin masih bisa berpuasa dalam ramadhan kali ini, namun tak sedikit jua dari kita yang tidak berjumpa secara maksimal dengan bulan penuh hikmah ini, entah karena umur, kesehatan atau terhalang oleh faktor lain yang menyebabkan bulan ini terlewat tanpa arti. Nah, bagi kita semua yang diberi kesempatan berharga untuk berjumpa dengan bulan suci ini, mari kita manfaatkan sebaik mungkin momen ini. Mari jadikan bulan puasa ini sebagai bagian dari perjalanan hidup kita dalam rangka mencapai derajat Insan Kamil. Proses menuju Insan Kamil atau Muslim Kaffah atau juga disebut Manusia Paripurna adalah sebuah perjalanan “Fantasi “ Kehidupan Yang sangat mengasyikkan. Didalam perjalanan tersebut kita akan belajar untuk mengendalikan hawa nafsu sekaliugus tanpa “mengkebiri” nafsu itu sendiri. Ramadhan yang juga disebut sebagai Syahrut-Tarbiyah (Bulan Pendidikan),Syahrul Jihad (Bulan berjihad / melawan nafsu), syahrul Ukhuwah (Bulan Persatuan), Syahrul Ibadah (Bulan Ibadah) adalah sebuah momentum yang sangat pas untuk melejitkan diri menjadi Manusia Paripurna. Oleh karenanya tidak salah kemudian jika Allah memberi umat muslim kenikmatan berpuasa dalam usaha mencapai derajat Manusia Paripurna tersebut. Dalam Konteks ini puasa yang sesungguhnya bukanlah menahan lapar dan dahaga namun sejatinya adalah bagaimana dengan media puasa kita dapat mengendalikan Nafsu kita.Puasa adalah sebagai alat untuk membangun kapabilitas leadership kita yang dimulai dengan memimpin nafsu pribadi kita.Dengan puasa diharapkan segala karekter kurang baik kita sedikit-demi sedikit mampu kita tanggalkan dan kita ganti dengan karakter Produktif Positif. Oleh karenanya Sebagai Ketua Hikmah Advokasi PW IRM Jatim saya menghimbau pada segenap keluarga Besar IRM Jatim pada Khususnya dan pada seluruh Insan IRM dimanapun untuk : - Memasuki pintu bulan ramadhan dengan Jiwa yang ikhlas tanpa memendam amarah dan saling memaafkan atas segala dosa yang pernah terjadi.
- Menjadikan Bulan Ramadhan Sebagai Momentum menuju perjalanan “Fantasi” Kehidupan menuju kualitas Manusia Paripurna.
- Melalui Ramadhan Mari tingkatkan kesadaran sosial utuk saling berbagi dengan sesama.
- Seraya Mengucap Marhaban Ya Ramadhan Mari Bersiap Berlomba dalam kebajikan melakuakan rangkaian Ibadah tanpa beban dan melaksanakan semua aktivitas berdasarkan kerinduan akan Ridho Allah SWT.
Akhirnya semoga setelah Ramadhan kita menjadi Manusia Paripurna yaitu manusia yang Fitri, Terdidik Secara Spiritual, Terlatih Secara Emosional dan yang paling penting tercerahkan secara sosial. Semoga Melaui Rangkaian Perjalanan Fantasi Ramadhan kita Menjadi Manusia Paripurna Yang mampu menjadi Secercah Solusi Bagi Ketimpangan Sosial dan penyangga Perdaban Islam Berkemajuan. * Ketua Hikmah Advokasi PW IRM Jatim Label: HA |
