Selamat datang di Blog Resmi PW IRM Jawa Timur...
NAVIGASI:

BERANDA = IRM JAMUR = IRM JAMUR =IRM JAMUR = IRM JAMUR
@dmin Blog PW IRM Jamur
i2 Ang YM ko CLick mo Kung Gus2 mo Ko ka CHat ^_^Tinggal Klik Aja ya...^_^
WEBSITE ORMAS
Link Penting
Maintenance
MAINTENANCE
MAINTENANCE
Tinggalkan Pesan yachhh

Ikutan Gabung Yah...
Link Religi
  • Al Irsyad
  • Bicara Muslim
  • Cyber MQ
  • Islam Muda
  • Islam Online
  • Jilbab
  • Media Muslim
  • Muslim Friendship
  • Myquran
  • Percikan Iman
  • Perpustakaan Islam
  • Swara Muslim
  • Syariah Online
  • Ukhuwah
  • Ummi
  • Waktu Kamu
    “Kepentingan Dakwah”
    Sabtu, 10 Mei 2008
    Hendaklah diantara kamu satu golongan yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar. (pangkal ayat 104).
    Kalau pada ayat lalu telah diterangkan, bahwa nikmat islam telah menimbulkan persaudaraan, menjinakkan hati dan menyebut umat manusia yang nyaris terbenam ke dalam neraka, maka untuk memelihara kokohnya nikmat itu, hendaklah ada dalam kalangan jama’ah muslimin itu suatu golongan, dalam ayat ditegaskan suatu umat yang menyediakan diri mengadakan ajakan atau seruan,tegasnya dakwah. Yang selalu mesti mengajak dan membawa manusia berbuat kebaikan, menyuruh berbuat ma’ruf, yaitu yang patut, pantas dan sopan, dan mencegah perbuatan munkar, yang dibenci, dan yang tidak diterima.
    Disini terdapat dua kata penting, yaitu menyuruh berbuat ma’ruf, mencegah perbuatan munkar. Berbuat ma’ruf diambil dari kata ‘uruf yang dikenal, atau yang dapat dimengerti dan dapat dipahami serta diterima oleh masyarakat. Perbuatan yang ma’ruf apabila dikerjakan, dapat diterima dan pahami oleh manusia serta dipuji, karena begitulah yang patut dikerjakan oleh manusia yang berakal. Yang munkar artinya ialah yang dibenci, yang tidak disenangi, yang ditolak oleh masyarakat, karena tidak patut, tidak pantas, tidak selayaknya yang demikian dikerjakan oleh manusia berakal. Agama datang dan menuntun manusia memperkenalkan mana yang ma’ruf dan mana yang munkar. Sebab itu, maka ma’ruf dan munkar tidaklah terpisah dari pendapat umum. Kalau ada perbuatan ma’ruf, seluruh masyarakat umumnya menyetujui, membenarkan dan memuji. Kalau ada perbuatan munkar, seluruh masyarakat menolak, membenci dan tidak menyukainya. Sebab itu, bertambah tinggi kecerdasan beragama, bertambah kenal orang akan yang ma’ruf dan yang bertambah benci orang kepada yang munkar. Karena itu wajiblah ada dalam jama’ah muslimin segolongan umat yang bekerja keras menggerakkan orang kepada yang ma’ruf itu dan menjauhi yang munkar, supaya masyarakat itu bertambah tinggi nilainya. Menyampaikan ajakan kepada yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar itulah yang dinamakan dakwah. Dengan adanya umat yang berdakwah, agama menjadi hidup, tidak menjadi seolah-olah mati. Bidang untuk menyampaikan dakwah terbagi dua,umum dan khusus. Yang umum banyak pula cabangnya, sebab masyarakat bercabang-cabang pula. dakwah kepada kalangan umat islam sendiri, supaya mereka memegang agama dengan betul dan beragama dengan kesadaran. Dan pemeluk agama ada dalam segala bidang kemasyarakatan, dalam pertanian, perniagaan, pekerjaan tangan perburuhan, dan kepegawaian. Dipertimbangkan juga tingkat kecerdasan, di kampong atau di kota, laki-laki perempuan, tua atau muda, orang yang lebih cerdas atau yang tinggi pendidikannya dengan orang yang rendah kecerdasannya. Dalam bidang umum, termasuk propaganda menjelaskan kemurnian agama keluar. Pertama bersifat mengajak orang lain supaya turut memahami hikmat ajaran islam. Dan kadang-kadang bersifat menangkis serangan, atau tuduhan yang tidak-tidak terhadap agama. Yang bersifat khusus ialah dakwah dalam kalangan keluarga sendiri, menimbulkan suasana agama di kalangan keluarga, mendidik agar patuh akan perintah tuhan, berlomba berbuat baik. Dakwah tidak berhenti, walaupun antara sesama golongan sendiri. Di dalam ayat, bertemu tiga kewajiban yang dihadapi. Yang dua berpusat kepada yang satu. Yang satu ialah mengajak kepada kebaikan. Dia menimbulkan dua tugas. Pertama menyuruh berbuat ma’ruf, kedua melarang berbuat munkar. Setengah ahli tafsir mengatakan bahwasanya yang dimaksud degan al-khoiri yang berarti kebaikan di dalam ayat ini ialah islam, yaitu memupuk kepercayaan dan iman kepada tuhan, termasuk tauhid dan makrifat, dan itulah hakikat kesadaran beragama yang menimbulkan tahu membedakan yang baik dan yang buruk, yang ma’ruf dengan yang munkar. Selanjutnya ialah timbul dan tumbuhnya rasa kebaikan dalam jiwa yang menyebabkan tahu pula dan berani menegakkan mana yang ma’ruf dan menegakkan mana yang munkar. Kalau kesadaran beragama belum tumbuh, menjadi sia-sia sajalah menyebut yang ma’ruf dan menentang yang munkar. Sebab untuk membedakan yang ma’ruf dengan yang munkar tidak lain dengan ajaran tuhan. Oleh sebab itu, dapatlah diambil pesan, bahwa di dalam mengadakan dakwah, hendaklah kesadaran beragama ini wajib ditimbulkan terlebih dahulu. Suatu dakwah yang mendahulukan hukum halal dan haram sebelum orang yang menyadari agama adalah perbuatan yang percuma, sama saja seperti seseorang yang menjatuhkan talak kepada istri orang lain. Di sini kita bertemu dengan dua kata penting, yaitu pertama ummatun, yang berarti umat hendaklah antara suatu umat. Yang kedua kata yad’ unna yaitu melancarkan dan menjalankan seruan, tegasnya dakwah. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa di kalangan umat islam yang beser jumlahnya ini, dewasa ini tidak kurang dari 900 juta umat. Hendaklah ada lagi segolongan umat yang menjadi inti yang kerjanya khusus mengadakan dakwah. Atau hendaklah seluruh umat itu sendiri sadar akan kewajibannya mengadakan dakwah. Sebab kehidupan agama, kemajuan atau kemundurannya sangat bergantung kepada dakwah. Ayat yang mengatakan: hendaklah ada antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan jelaslah, bahwa bidang yang akan dihadapi oleh umat pemegang dakwah itu ada dua, pertama dakwah ke dalam kalangan umatnya sendiri, dan kedua dakwah keluar kalangan islam. Pada zaman hidup Rasulullah Saw dan beberapa waktu kemudian setelah beliau meninggal dunia, orang-orang yang telah beragama islam sendiri masih menerima dakwah langsung dari Muhammad Saw dan para sahabat beliau. Maka hukum-hukum yang belum diketahui, mereka minta penjelasannya kepada Rasul. Kalau mereka tidak tahu mereka bertanya. Setelah zaman Rasul dan sahabat berlalu datanglah ulama-ulama, sejak tabiin sampai kepada tabii-tabiin sampai kepada ulama mutaqaddimin, sampai kepada ulama mutaakhirin, melanjutkan dakwah dalam kalangan umat islam sendiri, supaya muslim itu sadar terus akan agamanya. Dalam pada itu diadakan pula dakwah keluar, memberikan pengertian tentang hakikat kebenaran islam kepada orang-orang yang belum memeluknya. Yang ma’ruf, sebagaimana kita katakan tadi ialah perbuatan baik yang diterima oleh masyarakat yang baik. Dengan demikian nyatalah kewajiban seorang yang jadi ahli dakwah atau umat dakwah. Membentuk pendapat umat yang sehat, atau public opini. Dan yang munkar adalah segala perbuatan atau gejala-gejala yang buruk yang ditolak oleh masyarakat. Dengan selalu adanya dakwah, maka terdapatlah masyarakat yang sehat dan itulah tujuan hidup manusia, sebab manusia itu pada hakikatnya tidaklah ada yang menyukai yang munkar dan menolak yang ma’ruf. Maka apabila amar ma’ruf nahi munkar terhenti, itulah tanda bahwa masyarakat tadi mulai ditimpa penyakit. Kemenangan dan kejayaan pergaulan hidup manusia ialah pada adanya kesadaran akan kebaikan dan ma’ruf dan tolakan yang mutlak atas yang munkar. Itulah sebabnya, maka ujung ayat menjelaskan : dan mereka itu, ialah orang-orang yang memperoleh kemenangan (ujung ayat 104). Meskipun di dalam rasa bahasa, sepintas lalu agak kaku bunyinya salinan ayat ini yaitu “dan mereka itu ialah” namun dengan menyalin demikian lebih terasalah inti maksud ayat, yaitu hanya orang-orang yang tetap menjalankan dakwah itu, artinya itu sajalah yang akan memperoleh kemenangan. Sebab dengan adanya dakwah, kemunkaran dapat dibendung dan yang ma’ruf dapat dialirkan terus sehingga umat tadi menjadi pelopor kebajikan di dalam dunia. sumber: tafsir al-Azhar juz 4 QS.3:104

    Label:

    posted by PW IRM Jawa Timur @ 13.13  
    0 Comments:
    Posting Komentar
    << Home
     
    ABOUT ME

    Name: PW IRM Jawa Timur
    Home:
    About Me:
    See my complete profile
    PREVIOUS POST
    ARCHIVES
    LINK
    IRMania Blog
    BLOGGER ATM JAMUR
    POWERED BY

    Free Blogger Templates

    BLOGGER

    BLOG PIMPINAN DAERAH
    MAINTENANCE
    © 2008 Pimpinan Wilayah IRM Jawa Timur Sekretariat :: Kertomenanggal VI//2 Surabaya 60234 desigh by admin@sam :)